Minggu, 22 Desember 2013

Pertentangan Sosial dan Integrasi dalam Bermasyarakat

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalm hidup bermasyarakat manusia sebagai makhluk sosial tak akan pernah lepas dari yang namanya pro dan kontra. Nah, dari pro dan kontra itulah dapat menyebabkan pertentangan sosial di masyarakat bahkan dapat menimbulkan konflik. Dari sebuah konflik tersebut bisa menimbulkan perpecahan dalam bermasyarakat.
Hal-hal seperti itulah yang menimbulkan perpecahan dalam masyarakat.
·         Perbedaan Kepentingan
Maksudnya adalah setiap individu pasti mempunyai pendapat atau kepentingan yang berbeda dengan yang lainnya. Terkadang dari pendapat atau kepentingan tersebut bisa menyebabkan perdebatan yang bisa berakhir secara damai atau sebaliknya berakhir secara anarkis.
·         Diskriminasi
Diskriminasi secara harfiah berarti "perbedaan". Diskriminasi ini memiliki arti memperlakukan orang secara berbeda atau kelompok (biasanya minoritas) berdasarkan karakteristik yang berbeda seperti asal, ras, asal negara, agama, keyakinan politik atau agama, kebiasaan sosial, jenis kelamin, orientasi seksual, bahasa, cacat, usia, dll.
·         Etnosentrisme
yaitu suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya sendiri sebagaai sesuatu yang prima, terbaik, mutlak dan diepergunakan sebagai tolok ukur untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan lain. Etnosentrisme merupakan kecenderungan tak sadar untuk menginterpretasikan atau menilai kelompok lain dengan tolok ukur kebudayaannya sendiri. Sikap etnosentrisme dalam tingkah laku berkomunikasi nampak canggung, tidak luwes.
untuk membahas lebih lanjut langsung saja di bab beriku
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pertentangan Sosial
      Pertentangan adalah sutu hal yang dapat di artikan suatu konflik,yang di mana konflik ini memiliki suatu fakta yang bertabrakan berlawanan dengan pihak lain yang akan menimbulkan suatu masalah yang pelik apabila konflik atau pertentangan ini tetap ada dan tanpa ada yang namanya perdamaian dari kedua belah pihak. Sedangkan sosial sendiri mempunyai makna “masyarakat”. Sedangkan pertentangan sosial sendiri adalah suatu kegiatan  yang menentang ilmu - ilmu sosial yang biasanya terjadi karena kesalahpahaman. contoh pertentangan sosial adalah tauran, kerusuhan, perang antar suku dan banyak lagi.
Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengannya, misalnya kebencian atau permusuhan. Konflik (pertentangan) mengandung suatu pengertian tingkah laku yang lebih luas dari pada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang.
Terdapat 3 elemen dasar yang merupakan cirri-ciri dari situasi konflik yaitu :
·         Terdapatnya dua atau lebih unit-unit atau baigan-bagianyang terlibat di dalam konflik
·         Unti-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap, maupun gagasan-gagasan
·         Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut.
Adapun cara-cara pemecahan konflik tersebut adalah :
·         Elimination:
Adalah pengunduran diri salah satu pihak yang telibat dalam konflik yagn diungkapkan dengan : kami mengalah, kami mendongkol, kami keluar, kami membentuk kelompok kami sendiri.
·         Subjugation atau domination:
Adalah orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya.
·         Mjority Rule:
Adalah suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.
·         Minority Consent:
Adalah kelompok mayoritas yang memenangkan, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakan untuk melakukan kegiatan bersama.
·         Compromise:
Adalah kedua atau semua sub kelompok yang telibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah.
·         Integration:
Adalah pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.
Integrasi Sosial
            Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
Adapun definisi lain tentang integrasi adalah sebagai berikut:
·         suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing.
·         Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
·           Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu.
Sedangkan integrasi sosial adalah suatu proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang berbeda dalam kehidupan bermasyarakat. Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial. Fungsi integrasi sosial sendiri agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :
·         Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar)
·         Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Adapun bentuk-bentuk integrasi sosial ada 2, yaitu:
·         Asimilasi
yaitu pembauran Kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli.
·           Akulturasi
yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli.
Akulturasi juga dipengaruhi 2 faktor, faktor internal dan faktor eksternal. Berikut adalah penjelasan tentang faktor akulturasi.
1.      Faktor internal
§  Kesadaran diri sebagai makhluk sosial
§  Tuntutan kebutuhan
§  Jiwa dan semangat gotong royong
2.      Faktor eksternal
§  Tuntutan perkembangan zaman
§  Persamaan Kebudayaan
§  Terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam bermasyarakat
§  Persamaan visi, misi, dan tujuan
§  Sikap toleransi
§  Adanya consensus nilai
§  Adanya tantangan dari luar
Contoh kasus pertentangan sosial dan integrasi dalam bermasyarakat
Seperti peristiwa di Bima, Nusa Tenggara Timur, terjadinya pertumpahan darah karena adanya perselisihan antara warga dengan perusahaan pertambangan yang akan membuka lahan pertambangan di wilayah tersebut namun di tolak oleh masyarakat di wilayah tersebut.
Untuk mengurangi kasus-kasus seperti itu setiap individu harus menanamkan menanamkan sikap dan kesediaan menenggang dan sikap terbuka golongan penguasa sehingga meniadakan kemungkinan deskriminasi.
BAB III
Penutup
·       Kesimpulan
            Sumber konflik itu sangat beragam dan kadang sifatnya tidak rasional. Oleh karena kita tidak bisa menetapkan secara tegas bahwa yang menjadi sumber konflik adalah sesuatu hal tertentu, apalagi hanya didasarkan pada hal-hal yang sifatnya rasional. Banyak faktor yang bisa memicu konflik(pertentangan) sosial seperti: perbedaan pendapat atau kepentingan, persaingan antar individu bahkan kelompok, adanya salah paham, dan lain-lain
·       Saran
           Untuk mengurangi konflik-konflik tersebut, setiap individu harus menanamkan menanamkan sikap dan kesediaan menenggang dan sikap terbuka golongan penguasa sehingga meniadakan kemungkinan deskriminasi. Dan setiap masala tidak lah perlu diselesaikan dengan kekerasan ata bahkan dengan pertumpahan darah. Setiap perdebatan bisa diselesaikan dengan musyawarah agar Indonesia ini semakin damai
Sumber:
·         http://agilpradifta.wordpress.com/2013/01/02/masalah-pertentangan-sosial-dan-integrasi/

0 komentar:

Posting Komentar