This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 22 Desember 2013

Pertentangan Sosial dan Integrasi dalam Bermasyarakat

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalm hidup bermasyarakat manusia sebagai makhluk sosial tak akan pernah lepas dari yang namanya pro dan kontra. Nah, dari pro dan kontra itulah dapat menyebabkan pertentangan sosial di masyarakat bahkan dapat menimbulkan konflik. Dari sebuah konflik tersebut bisa menimbulkan perpecahan dalam bermasyarakat.
Hal-hal seperti itulah yang menimbulkan perpecahan dalam masyarakat.
·         Perbedaan Kepentingan
Maksudnya adalah setiap individu pasti mempunyai pendapat atau kepentingan yang berbeda dengan yang lainnya. Terkadang dari pendapat atau kepentingan tersebut bisa menyebabkan perdebatan yang bisa berakhir secara damai atau sebaliknya berakhir secara anarkis.
·         Diskriminasi
Diskriminasi secara harfiah berarti "perbedaan". Diskriminasi ini memiliki arti memperlakukan orang secara berbeda atau kelompok (biasanya minoritas) berdasarkan karakteristik yang berbeda seperti asal, ras, asal negara, agama, keyakinan politik atau agama, kebiasaan sosial, jenis kelamin, orientasi seksual, bahasa, cacat, usia, dll.
·         Etnosentrisme
yaitu suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya sendiri sebagaai sesuatu yang prima, terbaik, mutlak dan diepergunakan sebagai tolok ukur untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan lain. Etnosentrisme merupakan kecenderungan tak sadar untuk menginterpretasikan atau menilai kelompok lain dengan tolok ukur kebudayaannya sendiri. Sikap etnosentrisme dalam tingkah laku berkomunikasi nampak canggung, tidak luwes.
untuk membahas lebih lanjut langsung saja di bab beriku
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pertentangan Sosial
      Pertentangan adalah sutu hal yang dapat di artikan suatu konflik,yang di mana konflik ini memiliki suatu fakta yang bertabrakan berlawanan dengan pihak lain yang akan menimbulkan suatu masalah yang pelik apabila konflik atau pertentangan ini tetap ada dan tanpa ada yang namanya perdamaian dari kedua belah pihak. Sedangkan sosial sendiri mempunyai makna “masyarakat”. Sedangkan pertentangan sosial sendiri adalah suatu kegiatan  yang menentang ilmu - ilmu sosial yang biasanya terjadi karena kesalahpahaman. contoh pertentangan sosial adalah tauran, kerusuhan, perang antar suku dan banyak lagi.
Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengannya, misalnya kebencian atau permusuhan. Konflik (pertentangan) mengandung suatu pengertian tingkah laku yang lebih luas dari pada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang.
Terdapat 3 elemen dasar yang merupakan cirri-ciri dari situasi konflik yaitu :
·         Terdapatnya dua atau lebih unit-unit atau baigan-bagianyang terlibat di dalam konflik
·         Unti-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap, maupun gagasan-gagasan
·         Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut.
Adapun cara-cara pemecahan konflik tersebut adalah :
·         Elimination:
Adalah pengunduran diri salah satu pihak yang telibat dalam konflik yagn diungkapkan dengan : kami mengalah, kami mendongkol, kami keluar, kami membentuk kelompok kami sendiri.
·         Subjugation atau domination:
Adalah orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya.
·         Mjority Rule:
Adalah suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.
·         Minority Consent:
Adalah kelompok mayoritas yang memenangkan, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakan untuk melakukan kegiatan bersama.
·         Compromise:
Adalah kedua atau semua sub kelompok yang telibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah.
·         Integration:
Adalah pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.
Integrasi Sosial
            Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
Adapun definisi lain tentang integrasi adalah sebagai berikut:
·         suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing.
·         Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
·           Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu.
Sedangkan integrasi sosial adalah suatu proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang berbeda dalam kehidupan bermasyarakat. Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial. Fungsi integrasi sosial sendiri agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :
·         Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar)
·         Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Adapun bentuk-bentuk integrasi sosial ada 2, yaitu:
·         Asimilasi
yaitu pembauran Kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli.
·           Akulturasi
yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli.
Akulturasi juga dipengaruhi 2 faktor, faktor internal dan faktor eksternal. Berikut adalah penjelasan tentang faktor akulturasi.
1.      Faktor internal
§  Kesadaran diri sebagai makhluk sosial
§  Tuntutan kebutuhan
§  Jiwa dan semangat gotong royong
2.      Faktor eksternal
§  Tuntutan perkembangan zaman
§  Persamaan Kebudayaan
§  Terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam bermasyarakat
§  Persamaan visi, misi, dan tujuan
§  Sikap toleransi
§  Adanya consensus nilai
§  Adanya tantangan dari luar
Contoh kasus pertentangan sosial dan integrasi dalam bermasyarakat
Seperti peristiwa di Bima, Nusa Tenggara Timur, terjadinya pertumpahan darah karena adanya perselisihan antara warga dengan perusahaan pertambangan yang akan membuka lahan pertambangan di wilayah tersebut namun di tolak oleh masyarakat di wilayah tersebut.
Untuk mengurangi kasus-kasus seperti itu setiap individu harus menanamkan menanamkan sikap dan kesediaan menenggang dan sikap terbuka golongan penguasa sehingga meniadakan kemungkinan deskriminasi.
BAB III
Penutup
·       Kesimpulan
            Sumber konflik itu sangat beragam dan kadang sifatnya tidak rasional. Oleh karena kita tidak bisa menetapkan secara tegas bahwa yang menjadi sumber konflik adalah sesuatu hal tertentu, apalagi hanya didasarkan pada hal-hal yang sifatnya rasional. Banyak faktor yang bisa memicu konflik(pertentangan) sosial seperti: perbedaan pendapat atau kepentingan, persaingan antar individu bahkan kelompok, adanya salah paham, dan lain-lain
·       Saran
           Untuk mengurangi konflik-konflik tersebut, setiap individu harus menanamkan menanamkan sikap dan kesediaan menenggang dan sikap terbuka golongan penguasa sehingga meniadakan kemungkinan deskriminasi. Dan setiap masala tidak lah perlu diselesaikan dengan kekerasan ata bahkan dengan pertumpahan darah. Setiap perdebatan bisa diselesaikan dengan musyawarah agar Indonesia ini semakin damai
Sumber:
·         http://agilpradifta.wordpress.com/2013/01/02/masalah-pertentangan-sosial-dan-integrasi/

IPTEK dan Kemiskinan

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Pada era globalisasi ini kemajuan IPTEK dimuka bumi ini makin pesat. Yang dimana ilmu pengetahuan sangat dibuuhkan untuk perkembangan akal manusia agar tidak ketinggalan informasi, sedangkan teknlogi dibutuhkan untuk mempermudah pekerjaan manusia dalam melakukan aktivitasnya. Ilmu pengetahuan ini ditujukan untuk para generasi muda agar bisa makin diasah dan makin berkembang ilmu yang mereka miliki. Karena apabila mereka tidak mengasahnya ilmu itu sendiri dapat hilang secara otomatis dari otak karena tidak ada penambahan dan pengasahan ilmu tersebut, dengan kata lain anak tersebut malas untuk belajar dan mencari ilmu untuk ke depannya. Nah akibat dari semua itu dapat menimbulkan kemiskinan karena tidak ada inovasi, kreatif dan sebagaimana mestinya.
BAB II
PEMBAHASAN
I.            IPTEK Dan Kemiskinan
       I.               Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan dan teknologi atau lebih dikenal dengan IPTEK mempunyai banyak pengertian menurut para ahli. Dari keseragaman pendapat itu, dapat disimpulkan bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dalam pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/ logis, empiris, umum dan akumulatif. Sedangkan untuk mengartikan pengetahuan sendiri ada beberapa tokoh yang mengungkapkan pendapatnya seperti:
1.      Bacon dan David Home menyatakan, bahwa pengetahuan sebagai pengalaman indera dan bathin.
2.      Immanuel Kant menyatakan bahwa pengetahuan merupakan persatuan antara budi dan pengalaman.
3.      Phyrro menyatakan bahwa tidak ada kepastian dalam pengetahuan.
Secara umum, pengatahuan adalah kesan dalam pemikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya yang berbeda sekali dengan kepercayaan, dan penerangan-penerangan yang keliru.
Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya yaitu :
1.      Epistemologis merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh ilmu pengetahuan.
2.       Ontologis merupakan hakekat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup ujud yang menajdi objek penelaahannya. Atau dengan kata lain ontologism merupakan objek formal dari suatu pengetahuan.
3.      Aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.
     II.               Teknologi
“Technology” atau dikenal dengan teknolgi adalah pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada. Tujuan dari adanya teknolgi untuk memecahkan masalah-masalah praktis serta untuk mengatasi semua kesulitan yang mungkin dihadapi manusia atau dengan kata lain mempermudah pekerjaan manusia.
Sedangkan ada maksud yang mengatakan teknologi yang tepat guna mempunyai tiga persyaratan yaitu:
a.  Persyaratan Teknis,yang termasuk di dalamnya adalah:
           ·         Memperhatikan kelestarian tata lingkungan hidup, menggunakan sebanyak mungkin
            bahan baku dan sumber energi setempat dan sesedikit mungkin menggunakan bahan impor.
           ·         Jumlah produksi harus cukup dan mutu produksi harus diterima oleh pasar yang ada.
           ·         Menjamin agar hasil dapat diangkut ke pasaran dan masih dapat dikembangkan, sehingga dapat                    dihindari kerusakan atas mutu hasil.
           ·         memperlihatkan tersedianya peralatan serta operasi dan perawatannya.
b.  Persyaratan Sosial, meliputi :
·                 Memanfaatkan keterampilan yang sudah ada.
·                 Menjamin timbulnya perluasan lapangan kerja yang dapat terus menerus berkembang.
·                 Menekan seminimum mungkin pergeseran tenaga kerja yang mengakibatkan bertambahnya pengangguran.
·                 Membatasi sejauh mungkin timbulnya ketegangan sosial dan budaya dengan mengatur agar peningkatan produksi berlangsung dalam batas-batas tertentu sehingga terwujud keseimbangan sosial dan budaya yang dinamis.
c.  Persyaratan Ekonomik, yaitu :
·         Membatasi sedikit mungkin kebutuhan modal.
·         Mengarahkan pemakaian modal agar sesuai dengan rencana pengembangan lokal, regional dan nasional.
·         Menjamin agar hasil dan keuntungan akan kembali kepada produsen.
·         Dapat mengarahkan lebih banyak produsen ke arah cara penghitungan ekonomis yang sehat.
  III.               Kemiskinan
Kemiskinan pada dasarnya merupakan salah satu bentuk problema yang muncul dalam kehidupan masyarakat, khususnya pada negara-negara yang sedang berkembang. Kemiskinan yang dimaksud adalah kemiskinan dalam bidang ekonomi. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian dan tempat berteduh. Atau dengan pendapat lain, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.
Kemiskinan menurut pendapat umum dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok, yaitu :
A.        Kemiskinan yang disebabkan aspek badaniah dan mental seseorang.
Pada aspek badaniah, biasanya orang tersebut tidak bisa berbuat maksimal sebagaimana manusia lainnya yang sehat jasmani. Sedangkan aspek mental, biasanya mereka disifati oleh sifat malas bekerja dan berusaha secara wajar, sebagaimana manusia lainnya.
B.        Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam.
Biasanya pihak pemerintah menempuh dua cara, yaitu memberi pertolongan sementara dengan bantuan secukupnya dan mentransmigrasikan ke tempat hidup yang lebih layak.
C.        Kemiskinan buatan atau kemiskinan struktural.
Selain disebabkan oleh keadaan pasrah pada kemiskinan dan memandangnya sebagai nasib dan takdir Tuhan, juga karena struktur ekonomi, sosial dan politik.
Usaha memerangi kemiskinan dapat dilakukan dengan cara memberikan pekerjaan dan memberikan pendapatan yang layak kepada orang-orang miskin. Karena dengan cara ini bukan hanya tingkat pendapatan yang dinaikkan, tetapi harga diri sebagai manusia dan sebagai warga masyarakat dapat dinaikkan seperti warga lainnya. Dengan lapangan kerja dapat memberikan kesempatan kepada mereka untuk bekerja dan merangsang berbagai kegiatan-kegiatan di sektor ekonomi lainnya.
  IV.               Hubungan antara IPTEK dengan kemiskinan
Hubungan antara ilmu dan pengetahuan itu seperti tidak dapat dipisahkan. Bahkan ada teori yang mengatakan bahwa hubungan antara ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai berikut:
Ilmu tanpa teknologi adalah steril dan teknologi tanpa ilmu adalah statis (Ilmu tanpa teknologi tidak berkembang dan teknologi tanpa ilmu tidak berakar).
      IPTEK sendiri pastinya mempunyai dampak positif dan dampak negatif, berikut adalah penjelasannya:
Dampak Positif
Dampak Negatif
a)      Memberikan berbagai kemudahan
b)      Mempermudah meluasnya berbagai informasi
c)      Bertambahnya pengetahuan dan wawasan
a)      Mempengaruhi pola berpikir
b)      Hilangnya budaya Tradisional
c)      Banyak menimbulkan berbagai kerusakan
Dalam hal kemiskinan struktural, ternyata adalah buatan manusia terhadap manusia lainnya yang timbul dari akibat dan dari struktur politik, ekonomi, teknologi dan sosial buatan manusia pula. Perubahan teknologi yang cepat mengakibatkan kemiskinan, karena mengakibatkan terjadinya perubahan sosial yang fundamental. Kemiskinan diantaranya disebabkan oleh struktur ekonomi, dalam hal ini pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmuran, hasil produksi dan mekanisme pasar. Kesemuanya merupakan sub sistem atau sub struktur dari sistem kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Contoh kasus:
Tika Bisono: Anak-anak Indonesia Harus Tahu Perkembangan TI
Sumber: Kompas.com
SELASA, 19 FEBRUARI 2008 | 19:04 WIB
JAKARTA, SELASA – Selama beberapa tahun terakhir ini perkembangan teknologi informasi (TI) semakin maju sejalan dengan kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Pengenalan terhadap perangkat teknologi pun seharusnya sudah dilakukan sejak dini agar tidak “gaptek” atau gagap teknologi di era globalisasi yang semakin berkembang apalagi di Indonesia.
“Anak-anak Indonesia seharusnya sudah dikenalkan pada teknologi itu sejak pre-school. Sekitar usia empat tahun.” ujar Tika Bisono, dalam acara Memanfaatkan Perangkat Tehnologi untuk Pengembangan Kreativitas Anak, di Kidzania, Jakarta, Selasa (19/2).
Menurut Tika Bisono, penggunaan teknologi informasi yang semakin canggih pada anak-anak, seharusnya mendapat pendampingan dari orang tua. “Orangtua dapat mengarahkan anak-anak dalam penggunaan perangkat-perangkat teknologi tersebut, sehingga penggunaannya tidak melewati batas-batasnya. Tapi orangtuanya harus belajar dulu. Ya perlu semacam edukasi teknologi untuk orangtua,” ujar Tika.
Menurut hasil penelitian lembaga riset pasar ritel dan konsumen global, NPD Group yang berkedudukan di New York, Amerika Serikat, pada pertengahan 2007, anak-anak usia empat sampai lima tahun yang berada di Amerika Serikat, paling sering menggunakan perangkat teknologi komputer.
Walaupun penelitian ini dilakukan di Amerika Serikat namun hasilnya bisa menjadi sebuah rujukan bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia, seiring dengan meningkatnya fenomena anak-anak yang akrab dengan dunia TI.
Tika mengungkapkan saat ini anak-anak kelas menengah keatas di Indonesia memiliki kemampuan yang tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), karena memiliki akses yang memadai. “Ini seharusnya menjadi sorotan pemerintah. Bagaimana anak-anak menengah ke bawah pun bisa memiliki akses untuk tahu tentang kemajuan teknologi,” tambah Tika.
Pembahasan:
Dari studi kasus diatas pembangunan ekonomi di Indonesia memang belum merata disetiap daerah. Hal ini dapat dibuktikan dari masih minimnya sarana teknologi untuk siswa-siswa yang masih tinggal di daerah terpencil.

BAB III
Penutup

1)    Kesimpulan
Seiring berjalannya waktu, IPTEK pasti akan mengalami kemajuan yang sangat pesat. Setiap individu berlomba-lomba menciptakan hal-hal yang baru. Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat diprihatinkan untuk anak remaja masa kini sebagai penerus generasi bangsa. Tapi tidak menutup kemungkinan semua orang untuk tetap mengembangkan IPTEKnya. Sangat diprihatinkan karena mereka (generasi penerus) kadang salah mengartikan apa itu ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih. Ilmu pengetahuan dan teknologi zaman sekarang ternyata disalahgunakan contohnya ilmu yang seharusnya ia kembangkan malah dibiarkan begitu saja layaknya air yang mengalir, padahal kalau tidak diasah terus menerus ilmu itu akan menghilang secara otomatis dari otak karena tidak ada penambahan dan pengasahan ilmu tersebut, dengan kata lain anak tersebut malas untuk belajar dan mencari ilmu untuk ke depannya. Karena sebenarnya kemalasan tersebut lah sebagai faktor utama penyebab kemiskinan dimuka bumi.
2)    Saran
Dalam hidup era gloalisasi ini harus lah tetap mengembangkan IPTEK. Sebab jika sebuah ilmu itu tidak dikembangkan ilmu itu akan ”stuck” dan tidak akan mengalami kemajuan atau istilahnya adalah “Gaptek atau Gagal technology”.Akibatnya dari semua itu  dapat menimbulkan kemiskinan untuk orang tersebut. Untuk itu terus kembangkan dan berbagilah ilmu tersebut karna sebuah ilmu tidak akan habis jika dibagikan justru akan bertambah.
Sumber:
·       http://kategori-baca.blogspot.com/2013/01/iptek-dan-kemiskinan.html

Agama dan Masyarakat

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Dalam hidup didunia ini, setiap manusia pasti akan mendapat masalah. Untuk itu manusia perlu pedoman agar tidak tersesat atau salah melangkah. Di dunia ini ada banyak agama yang dianut oleh manusia, tak terkecuali di Indonesia. Indonesia sendiri Negara yang akan keragaman suku, ras, etnis, kebudayaan bahkan agama. Ada 6 agama yang diakui di Indonesia yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindhu, Budha dan Khong Hu Cu. Perlu adanya pemersatu di Indonesia agar tidak terjadi perpecahan contohnya bhineka tunggal ika.

BAB II
PEMBAHASAN

1.    Agama dan Masyarakat
a)     Pengertian agama
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan kepercayaan tersebut. Di Indonesia ada 6 agama yang resmi diakui yaitu agama Islam, Kristen, Katolik, Hindhu, Budha dan Khong Hu Cu. Atau jika di persentase berdasarkan data tahun 2010 adalah sebagai berikut:
Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa “tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaannya” dan “menjamin semuanya akan kebebasan untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya” atau  dalam Penetapan Presiden No 1  tahun 1965 Tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama pasal 1 juga disebutkan bahwa “Agama-agama yang dipeluk oleh penduduk di Indonesia ialah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu (Confusius)”.
Berikut adalah sedikit penjelasan tentang agama yang di Indonesia
1.      Islam
Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia, dengan 88% dari jumlah penduduk adalah penganut ajaran Islam. Mayoritas Muslim dapat dijumpai di wilayah barat Indonesia seperti di Jawa dan Sumatera. Masuknya agama islam ke Indonesia melalui perdagangan.
2.      Hindhu
Kebudayaan dan agama Hindu tiba di Indonesia pada abad pertama Masehi, bersamaan waktunya dengan kedatangan agama Buddha, yang kemudian menghasilkan sejumlah kerajaan Hindu-Buddha seperti Kutai, Mataram dan Majapahit.
3.      Budha
Buddha merupakan agama tertua kedua di Indonesia, tiba pada sekitar abad keenam masehi. Sejarah Buddha di Indonesia berhubungan erat dengan sejarah Hindu.
4.      Kristen Katolik
Agama Katolik untuk pertama kalinya masuk ke Indonesia pada bagian pertama abad ketujuh di Sumatera Utara. Dan pada abad ke-14 dan ke-15 telah ada umat Katolik di Sumatera Selatan. Kristen Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa Portugis, yang kemudian diikuti bangsa Spanyol yang berdagang rempah-rempah.
5.      Kristen Protestan
Kristen Protestan berkembang di Indonesia selama masa kolonial Belanda (VOC), pada sekitar abad ke-16. Kebijakan VOC yang mengutuk paham Katolik dengan sukses berhasil meningkatkan jumlah penganut paham Protestan di Indonesia.Agama ini berkembang dengan sangat pesat di abad ke-20, yang ditandai oleh kedatangan para misionaris dari Eopa ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti di wilayah barat Papua dan lebih sedikit di kepulauan Sunda.
6.      Khong Hu Cu
Agama Konghucu berasal dari Cina daratan dan yang dibawa oleh para pedagang Tionghoa dan imigran. Diperkirakan pada abad ketiga Masehi, orang Tionghoa tiba di kepulauan Nusantara. Berbeda dengan agama yang lain, Konghucu lebih menitik beratkan pada kepercayaan dan praktik yang individual.
b)    Fungsi dan peran Agama dalam bermasyarakat
Bicara soal agama banyak sekali fungsi dari agama, berikut adalah Fungsi Agama menurut Prof.Dr.H. Jalaluddin ada 8 yaitu:
i)        Fungsi Edukatif
Agama memberi penganjaran dan bimbingan kepada kita tentang sejarah agama.
ii)      Fungsi Penyelamat
Agama memberi kita pedoman agar kita melakukan perbuatan yang terpuji. yang membuat hidup kita selamat didunia dan diahkirat.
iii)    Fungsi Perdamaian
Agama menuntun seorang/sekelompok orang yang bersalah atau berdosa mencapai kedamaian batin dan perdamaian dengan diri sendiri, sesama, semesta dan Alloh. Tentu dia/mereka harus bertaubat dan mengubah cara hidup.
iv)    Fungsi Kontrol Sosial
Agama membentuk penganutnya makin peka terhadap masalah-masalah sosial seperti, kemaksiatan, kemiskinan, keadilan, kesejahteraan dan kemanusiaan.
v)      Fungsi mumupuk Persaudaraan
Agama mengajarkan untuk  hidup saling tolong-menolong maka akan membangun hubungan persaudaraan yang kokoh.
vi)    Fungsi Pembaharuan
Agama dapat mengubah kehidupan pribadi seseorang atau kelompok menjadi kehidupan baru.
vii)  Fungsi Kreatif
Agama mengajarkan untuk bekerja produktif dan inovatif bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain.
viii)            Fungsi Sumbimatif (bersifat perubahan emosi)
Agama mengajarkan untuk mensucikan segala usaha manusia, bukan saja yang bersifat agamawi, melainkan juga bersifat duniawi.
Contoh kasus:
Karena kebebasan individu memeluk agama di Indonesia, justru makin membuat banyak ajaran-ajaran baru masuk ke Indonesia dan banyak juga aliran-aliran sesat yang tumbuh di lingkungan masyarakat seperti contoh kasus lia eden dibawah ini:


(aan/nrl)           :
Lia Eden Hadapi Pledoi, Pendukung Usung Tongkat Wahyu
Sumber           : Detik.com
Senin, 25 Mei 2009 16:04 WIB
Jakarta - Sidang pemimpin sekte 'Kerajaan Tuhan' Lia Eden memasuki agenda pembacaan pledoi. Puluhan pengikut Lia Eden turut menyaksikan jalannya sidang sambil mengusung peti berisi tongkat wahyu dan mahkota.

Sidang Lia Eden digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Jalan Gadjah Mada, Jakarta, Senin (25/5/2009).

2 Orang tampak membawa peti besar warna hijau tua dan 1 orang perempuan tampak membawa peti kecil warna coklat.

"Ini isinya tongkat wahyu. Yang coklat itu crown (mahkota)," kata salah seorang pengikut Lia Eden.

Pengikut Lia lalu masuk ke ruang sidang Profesor R Oemar Senoadji sejak pukul 15.50 WIB. Peti tersebut pun diletakkan di dalam ruangan. Pengikut Lia juga berdoa sebelum sidang dimulai.

Lia Eden tampak mengenakan baju putih. Sidang hingga pukul 16.00 WIB belum juga dimulai.
            Pembahasan   :
            Dari contoh kasus diatas sebagai bukti bahwa semakin hari semakin banyak saja penyimpangan-penyimpangan agama dalam masyarakat. Itu hanya satu dari sekian banyak kasus yang terjadi di Indonesia. Untuk itu masyarakat patut waspada terhadap aliran-aliran sesat yang terjadi di Indonesia. Apabila ada ritual-ritual yang diluar nalar yang tidak masuk akal kita seharusnya sudah dapat sadar bahwa aliran tersebut adalah aliran sesaat. Sebaiknya kita menjauh dari komunitas tersebut dan melaporkan pada pihak berwenang untuk mengurus aliran tersebut.

BAB III
PENUTUP

Ø Kesimpulan
Di zaman yang modern ini, peran agama sangat dibutuhkan. Peran agama disini sebagai pedoman manusia atau bahkan masyarakat agar tidak tersesat kepada aliran-aliran yang tidak jelas asal muasalnya dan tetap kepada jalan yang benar. Jika di dunia ini tidak ada agama, justru bisa hancur dengan sekejap saja. Jadi agama itu sangat penting untuk manusia baik dalam hidup didunia ataupun hidup di akhirat nanti.
Ø Saran
Jaga lah persatuan dan kesatuan antar suku, ras, bahkan agama, dengan saling menghargai dan tidak saling memprovokator. Dengan meninggikan  rasa toleransi kita terhadap sesama slogan Indonesia yang berbunyi “bhineka tugal ika” pun dapat dengan mudah terwujud.
Sumber :
·         http://defanani.blogspot.com/2012/10/fungsi-agama-dalam-kehidupan-masyarakat.html